Seseorang yang mengalami kegagalan beribu-ribu kali adalah seseorang yang akan merasakan keberhasilan

hidup

Terkadang hidup memberi 100 alasan untuk menangis. Tetapi allah memberikan 1000 alasan untuk tersenyum.

Jumat, 29 April 2011

Sifat-sifat Ketahanan Nasional


-          Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain.
-          Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
-          Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
-          Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.



Azas-azas Ketahanan Nasional


Azas-azas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Nasional Indoneisa adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari:

-            Asas Kesejahteraan dan Keamanan

     Kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraa dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. keduanya merupakan nilai intrisik yang ad pada sistem kehidupan nasional itu sendiri. karena tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur ketahanan Nasional

-            Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

     Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

-            Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar

      Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa dan lingkungan sekeliling yang saling berinteraksi.

  • Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yan ulet dan tangguh tapi tak berarti mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit,
  • Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional, dan harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar atau bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
-            Asas Kekeluargan
      Asas ini mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangasa dan bernegara, serta mengembangkan keserasian dalam perbedaan dengan hubungan kemitraan.


Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Sumber  
http://organisasi.org/pengertian_arti_definisi_ketahanan_nasional_bangsa_negara_indonesia_belajar_gratis_pelajaran_pengetahuan_pmp_dan_ppkn_online

Latar Belakang Sejarah Indonesia


Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima, Hiroshima Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga ''Dokuritsu Junbi Inkai'' dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Sekitar Proklamasi 1 oleh Rushdy Hoesein. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).

[[Berkas:Indonesia flag raising witnesses 17 August 1945.jpg|thumb]]
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (''Gunsei'') untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di ''Koningsplein'' (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor ''Bukanfu'', Maeda Tadashi|Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Rabu, 27 April 2011

GADIS PEMALAU

Gadis pemalu yang lahir pada hari raya Idul Fitri, oleh karena itu di beri nama Raya. Raya anak pertama dari dua bersaudara. Ia bersekolah di salah satu sekolah yaitu SMK Tunas Bangsa yang tidak jauh dari rumah nya. Raya berasal dari keluarga yang berkecukupan. Dia mempunyai 1 orang adik.
            Pukul 06.30 raya berangkat sekolah bersama adiknya yang masih SMP, dia berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Ketika itu raya masih duduk di kelas satu SMK. Dikelas raya duduk dengan temannya yang bernama Despry seorang gadis yang pintar, beruntunglah raya duduk sebangku dengan Despry, tetapi tidak lama kemudian sekitar sebulan Despry pindah tempat duduk dia duduk dengan temannya dan raya pun duduk sendiri. Esoknya ada seseorang gadis yang mengajak raya untuk duduk bareng gadis itu bernama mala. Dan mereka berdua sudah sangat akrab. Walaupun mala tidak terlalu pintar Raya sangat menyukainya. Dikelas Raya bisa di bilang murid yang selalu ketinggalan dan sangat pemalu sehingga untuk berteman pun sangat susah. Jika ada kelompok belajar Raya selalu tidak dapat kelompok, sekali dapat kelompok hanya bertiga. Semua teman-teman Raya mempunyai kelompok yang bisa disebut dengan genk.
            Sehari-hari nya disekolah Raya hanya bermain dengan Mala, pada waktu itu Raya lupa mengerjakan PR karena ia ke asyikan main dengan Mala. Lalu ia di hukum oleh guru nya Raya dan Mala di hukum di suruh keluar kelas, teman-temannya hanya pada ketawa melihat Raya di hukum. Setahun Raya berteman dengan Mala dan mereka harus jarang bermain karena mereka berdua harus di sibukan dengan PKL (praktek kerja lapangan).
Entah mengapa setelah PKL Raya kurang akrab dengan Mala karena suatu konflik yaitu Mala selalu mementingkan pacarnya dibanding dengan pertemanannya dan pelajaran. Namun Raya tidak sendirian Raya berteman dengan temannya yang bernama nisa seorang anak baru yang tidak disukai oleh anak-anak sekelas dikarenakan gaya dan cara bicara nya yang terlalu tinggi. Namun Raya tidak mementingkan penilaian teman-temannya karena pada akhirnya anak-anak menyadari bahwa nisa sangat baik dan royal pada teman-temannya. Raya tidak hanya berteman dengan nisa Raya mulai dekat dengan temannya yang bernama Indah dan Upiq. Indah dan Upiq jarang sekali bergabung dengan teman-teman sekelas karena mereka berdua sibuk dengan organisasi OSIS. Raya makin akrab dengan nisa, indah, upiq karena mereka sangat nyambung dalam berbicara dan selalu mementingkan teman-temannya. Lalu mereka berempat membentuk sebuah genk. Mereka berempat ini mempunyai orang tua yang berpendidikan sangat bagus.
Gadis pemalu itu sudah tidak malu lagi karena selalu didukung oleh teman-temannya dalam hal belajar, bergaul, beradaptasi. Teman-temannya yang selalu mengucilkan Raya terkejut dengan sifat dan sikap Raya yang pemberani, dan tegas.
Kini teman-temannya tidak berani untuk mengucilkan dan meremehkan Raya, karena Raya selalu di suport oleh ke tiga temannya yaitu Nisa, Indah, dan Upiq.
            Raya juga sudah mulai membaik dalam nilai-nilainya. Raya sangat senang mempunyai teman-teman yang baik walaupun pernah ada konflik sedikit diantara mereka bertiga tapi mereka bisa untuk memecahkan nya. Tiga tahun Raya belajar di SMK Tunas Bangsa dan Raya harus berjuang keras untuk Ujian Nasional yang akan ia lakukan. Pada waktu penentuan pengumuman Ujian Nasional Raya dinyatakan LULUS dalam Ujian Nasional. Begitu bahagianya Raya langsung memberitahu orang tua. Tidak disangka Raya yang dulu pemalu dan sempat orang tua Raya berkecil hati karena Raya dulu murid paling belakang dalam pelajaran, namun sekarang ia sudah lulus sekolah.
Tetapi Raya harus mendapat kabar sedih karena ada seorang temannya yang bernama Anna dinyatakan tidak lulus, kenapa Anna tidak lulus?
Teman-temannya menyimpulkan kalau Anna murid yang sombong karena kepintarannya. Kesombongannya itu membawa dia tidak lulus dalam Ujian Nasional.
Raya tidak berlarut lama dalam kesedihan temannya itu. Raya dan ketiga temannya langsung merencanakan liburan ke daerah Bogor dimana tempat nenek nya Raya.
            Setelah puas berlibur Raya di sibukan dalam mencari tempat untuk kuliah. Raya yang dibantu oleh ibunya untuk mencari perguruan tinggi yang cocok untuk dirinya. Sejenak Raya berfikir “apakah aku sanggup untuk kuliah? “ dan pertanyaan itu masih disimpan oleh raya di dalam fikirannya. Dan dapat terjawab ketika Raya melihat lingkungannya bahwa ada seseorang yang mempunyai kekurangan dalam belajar namun mampu untuk kuliah. Raya pun langsung berfikir : kenapa dia aja bisa untuk menjalani kuliah kenapa aku tidak bisa? Raya berkata “aku harus bisa untuk kuliah untuk memperoleh masa depan yang baik, dan harus bisa membahagiakan orang tua ku”.
Esok harinya raya pergi ke salah satu perguruan tinggi bersama ibunya. Dan disana Raya mendaftarkan diri untuk menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Sebulan lamanya Raya menunggu untuk masuk kuliah, dan esoknya Raya pun mulai kuliah.
            Dalam belajar di kampus baru nya Raya banyak menemukan cerita, pengalaman dari para teman-teman dan para dosen. Satu hal yang membuat Raya tidak bisa melupakan pengalamannya yaitu sewaktu ia menjadi gadis pemalu di sekolahnya, dan ternyata di kelas nya Raya ada seseorang temannya yang mempunyai sifat pemalu dan tidak punya teman sama seperti Raya sewaktu sekolah. Melihat temannya yang seperti itu Raya seperti bercermin pada dirinya sendiri. Itu adalah aku yang dulu yang pemalu, tidak punya teman menjadi murid belakang, tapi sekarang tidak lagi aku harus berubah Raya berkata seperti itu. Semakin hari perubahan ditunjukan oleh Raya. Dari mulai Raya sudah bisa cepat beradaptasi, bergaul dengan lingkungan dan teman-temannya.
Sewaktu Raya ingin berangkat kuliah ada seorang pria, pria tersebut tetangga nya Raya, lalu pria terrsebut berbicara : Raya apakh mau di anterin ke kampus”?. Raya pun menjawab : “ia boleh” Raya bersedia di antarkan karena Raya sangat kenal dengan pria tersebut. Diantarnya Raya samapi kampusnya dengan pria itu, Pria itu bernama Rizal ia kuliah tetapi tidak satu kampus dengan Raya. Ke esokan harinya Raya dan Rizal semakin dekat, dan tidak dapat dipungkiri mereka berdua saling jatuh cinta dan menjalin hubungan.
Dengan berpacaran Raya semakin dewasa dan mendapatkan pengalaman baru karena Rizal ini seseorang yang sangat dewasa, cuek, mandiri, berfikiran bijak. Raya sangat menyukai Rizal begitu pula Rizal sangat menyukai Raya karena Raya anak pendiam tidak neko-neko.
Setahun Raya berpacaran dengan Rizal namun mereka harus putus hubungan. Raya pun tidak mau berlarut dalam kesedihan yang mendalam.
            Seperti biasanya Raya beraktivitas, Raya menjalani kuliah nya dengan baik karena Raya mempunyai mimpi untuk menjadi seorang manajer yang dapat memimpin bawahannya dengan baik. Walaupun dengan nilai-nilai yang tidak terlalu tinggi Raya tidak putus asa untuk mengejar mimpinya. Dalam waktu dekat Raya akan menjalani sidang Penelitian Ilmiahnya. Raya selalu berusaha untuk lulus kuliah, dan hasilnya pun seimbang dengan kerja keras Raya selama kuliah. Setelah lulus kuliah Raya membangun sebuah usaha rumah makan sederhana. Usaha nya dijalanin oleh Raya sendiri dengan pembangunan yang sangat sederhana. Namun Raya tetap ingin membangun rumah makannya itu menjadi sebuah restaurant.
Dari waktu ke waktu rumah makan nya semakin ramai dikunjungi masyarakat. Dari tahun-ketahun rumah makan yang di bangun dengan sederhana itu menjadi sebuah rumah makan yang luas.
Tidak sia-sia hasil kerja keras Raya. Raya yang dahulu sempat bermimpi ingin menjadi manajer. Kini di balas nya dengan menjadi seorang direktur/pemilik rumah makan.
            Semakin lengkap kebahagiaan Raya dikarenakan Raya dapat membantu ibunya untuk pergi ke tanah suci mekkah. Sudah menginjak usia 27 tahun Raya belum memikirkan untuk menikah. Banyak orang yang bilang kalau jodoh itu rahasia allah. Dan tak dapat dipungkiri Raya bertemu dengan mantan kekasihnya yang bernama Rizal. Diawali dengan pertemuan mereka berdua Raya terlihat sedih disertai rasa bahagia dan kangen. Seminggu mereka dekat kembali, dan pada akhirnya Rizal menyatakan komitmen untuk menjalani hubungan yang lebih serius yaitu ingin melamar Raya. Dalam keadaan Raya yang masih sayang, serta Rizal yang sudah mapan kehidupannya karena ia sekarang menjadi anggota DPR Raya sudah memikirkan dengan matang jika ia bersedia untuk menjalani hubungan yang lebih serius.
Setelah orang tua nya Raya pulang dari mekkah Rizal dan keluarganya datang ke rumah Raya untuk melamar. Orang tua nya Raya senang mendengar Rizal berbicara seperti itu Ayah nya Raya berkata “alhamdulilah aku bisa melihat pertunangan anak ku dan insya allah aku bisa menjadi wali nikah nya” dan ayah juga berkata kepada Rizal “cepatlah engkau nikahi anak ku karena usia ku sudah mulai tua dan aku tidak tau umur ku sampai kapan? Dan mudah-mudahan aku punya cucu di saat usia ku masih ada.
Pernikahan dilaksanakan begitu mewah di karenakan Rizal seorang anggota DPR dan Raya mempunyai banyak rekan-rekan bisnis. Semua keluarga berkumpul dalam acara respsi pernikahannya Raya. Semua teman lamanya Raya seperti Indah, Nisa, Upiq  hadir dan banyak teman-temannya Raya semasa sekolah terkejut karena Raya sudah sukses di karenakan Raya dahulu anak yang pemalu dan kuper kini menjadi seorang pemilik rumah makan dan menikah dengan salah satu anggota DPR.