1.
KEPRIBADIAN, NILAI DAN GAYA HIDUP
·
Pengertian Kepribadian
Menurut
Horton (1982:12), pengertian kepribadian adalah
keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap,
perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang
jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan
berprilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.
pengertian kepribadian menurut Schaefer dan Lamm (1998:97) adalah
sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas, dan perilaku
seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, berlaku
terus-menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi. Pola
perilaku dengan demikian juga merupakan perilaku yang sudah baku, yang
cenderung ditampilkan seseorang jika ia dihadapkan pada situasi kehidupan
tertentu. Orang yang pada dasarnya pemalu cenderung menghindarkan diri dari
kontak mata dengan lawan bicaranya.
·
Nilai-nilai Individu
Nilai (value) merupakan
kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal
tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak
yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau
hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang
menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau
manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus
untuk mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape recorder, meski secara
teknis kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah
susah mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi komplemen video
tape tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh
VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau
standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna.
Definisi diatas bukanlah satu-satunya definisi nilai karena setiap disiplin
ilmu yang berkepentingan terhadap konsep nilai memberikan definisi yang
berbeda. Sebagai contoh, Milton Rokeach mengatakan bahwa nilai (values) adalah
keyakinan abadi (enduring belief) yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang
sebagai dasar untuk melakukan suatu kegiatan tertentu (mode of conduct) atau
sebagai tujuan akhir tindakannya (end state of existence). Dari pengertian ini
Rokeach kemudian membedakan nilai menjadi dua yaitu Terminal values dan
instrumental values. Sementara itu Robin Williams Jr. menjelaskan bahwa values
bukan hanya berfungsi sebagai kriteria atau standar untuk melakukan tindakan
tetapi juga befungsi sebagai kriteria atau standar untuk melakukan penilaian,
menentukan pilihan, bersikap, berargumentasi maupun menilai performance. Kedua
definisi tsb menegaskan bahwa pilihan seseorang atau sekelompok orang atas
beberapa pilihan lainnya yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu akan
menjadikan pilihan tersebut sebagai keyakinan abadi.
Penjelasan diatas secara tidak langsung menegaskan bahwa nilai cenderung
bersifat permanen. Artinya sekali seseorang telah menentukan pilihan terhadap
satu nilai tertentu – sesuatu yang dianggap benar, maka orang tersebut sulit
mengubah pendiriannya. Kalaulah pendirian tersebut berubah maka perubahannya
tidak terjadi dalam waktu pendek melainkan terjadi secara incremental. Hal ini
sejalan dengan pendapat Hofstede yang mengatakan bahwa setiap individu telah
memiliki mental program yang disebut individual mental programming.
·
Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya
Gaya hidup
menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang
iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup
menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan
bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang
pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri
sendiri dan dunia di sekitar (opini). Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang
ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan
citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
Plummer
(1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap
penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia
sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup
adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam
hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan,
dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler
dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah
perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap
seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu
banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang
misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain
sebagainya.
Menurut
Lisnawati (2001) gaya hidup sehat menggambarkan pola perilaku sehari-hari yang
mengarah pada upaya memelihara kondisi fisikfisik, mental dan social berada
dalam keadaan positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur, makan,
pengendalian berat badan, tidak merokok atau minum-minuman beralkohol,
berolahraga secara teratur dan terampil dalam mengelola stres yang dialami.
Sejalan dengan pendapat Lisnawati, Notoatmojo (2005) menyebutkan bahwa perilaku
sehat (healthy behavior) adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Untuk
mencapai gaya hidup yang sehat diperlukan pertahanan yang baik dengan menghindari
kelebihan dan kekurangan yang menyebabkan ketidakseimbangan yang menurunkan
kekebalan dan semua yang mendatangkan penyakit (Hardinger dan Shryock, 2001).
2.
PENGARUH SIKAP DAN PRILAKU KONSUMEN
·
Dari Bujukan Hingga Komunikasi
Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah
tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan
pribadi maupun keluarganya atau untuk maksud lain.Keputusan pembelian konsumen untuk
membeli atau tidak membeli merupakan respons perilaku atas stimulan yang
diterima konsumen. Model yang mendasarkan pada arus proses perilaku konsumen
ini sering dikenal sebagai model rangsangan-tanggapan (stimulus-respons model).
Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan
atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen
itu sendiri. Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor
personal maupun sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan
faktor yang dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya)
atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang
ditawarkan).
Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi
bujukan hingga komunikasi mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para
pemasar dapat melakukan kegiatan yang dapat dijadikan teknik modifikasi
perilaku konsumen. Berbagai teknik modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku konsumen adalah melalui beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek
produk, aspek harga, dan aspek promosi.
·
Teknik Modifikasi Prilaku
Modifikasi perilaku dapat diartikan sebagai:
(1) upaya, proses, atau tindakan untukmengubah perilaku,
(2) aplikasi prinsip-prinsip belajar yg teruji secara
sistematis untukmengubah perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif,
(3) penggunaan secara empiristeknik-teknik perubahan
perilaku untuk memperbaiki perilaku melalui penguatanpositif, penguatan
negatif, dan hukuman
(4) usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar
maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia.
Modifikasi perilaku juga menekankan pengaruh belajar dan
lingkungan, artinya bahwa prosedur dan teknik tritmen menekankan pada
modifikasi lingkungan tempatdimana individu tersebut berada, sehingga
membantunya dalam berfungsi secara lebihbaik dalam masyarakat. Lingkungan
tersebut dapat berupa orang, objek, peristiwa, atausituasi yang secara langsung
maupun tidak langsung berdampak terhadap kehidupanseseorang. Mengikuti
pendekatan ilmiah artinya bahwa penerapan modifikasi perilakumemakai
prinsip-prinsip dalam psikologi belajar, dengan penempatan orang,
objek,situasi, atau peristiwa sebagai stimulus, serta dapat
dipertanggungjawabkan secarailmiah. Sedangkan menggunakan metode-metode aktif
dan pragmatik untuk mengubahperilaku maksudnya bahwa dalam modifikasi perilaku
lebih mengutamakan aplikasi darimetode atau teknik-teknik yang telah
dikembangkan dan mudah untuk diterapkan.
Adapun teknik modifikasi perilaku adalah sebagai berikut :
1.
Dorongan (Prompting)
Permintaan untuk melakukan suatu tindakan kepada
seseorang.Barangkali setiap orang yang pernah memesan makanan di restoran
fast-food pernah menjumpai dorongan.
2.
Teknik Banyak Permintaan (Many asking)
Mengajukan beberapa permintaan kepada konsumen dengan
mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu ke permintaan yang lebih besar.
Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar kemudian diikuti oleh permintaan
lebih kecil.Contoh: Menawarkan produk yang lebih mahal terlebih dahulu,
kemudian menawarkan produk yang lebih murah.
3.
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN
DAN KONSUMSI
·
Pengertian Kebudayaan
Pengertian Budaya Menurut
Para Ahli – Disini Lintas Berita akan mengumpulkan
pengertian atau definisi dari budaya dari berbagai sumber. Pengertian dan
definisi budaya tersebut tentu akan berbeda-beda jadi anda harus bisa
menyimpulkan sendiri tentang pengertian budaya tersebut.
Pengertian
atau Definisi Budaya :
·
Menurut Wikipedia
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis.
·
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Budaya
diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa,
pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada
pola pikir manusia.
Budaya adalah
suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
Budaya adalah
: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang
dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
·
Budaya Menurut Linton
Budaya
adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang
merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat
tertentu.
·
Budaya Menurut Kluckhohn dan
Kelly
Budaya
adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang
eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu,
sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
Itulah
beberapa
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli
yang mungkin bisa menjadi referensi bagi anda semua. Semoga dengan beberapa
pengertian serta definisi budaya diatas dapat menambah wawasan anda.
·
Pengaruh Kebudayaan terhadap Prilaku
Konsumen
Dalam kaitannya
dengan perilaku konsumen, budaya dapat didefinisikan sebagai
sejumlah total dari beliefs, values, dan customs yang dipelajari yang ditujukan
pada
perilaku konsumen dari anggota masyarakat tertentu.
Lebih luas lagi, baik values maupun beliefs merupakan konstruk mental yang
mempengaruhi sikap yang kemudian berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang
untuk bertindak terhadap perilaku tertentu.Contohnya : seseorang memilih antara
merk jam guess atau Alexander Christtie ketika memilih, dia akan menggunakan
values dan beliefs yang berupa persepsi terhadap kualitas yang akan didapat dan
persepsi mengenai seberapa terkenal dan banyaknya orang yang menggunakan produk
tersebut.
Berbeda dengan values dan beliefs yang menjadi pedoman berperilaku,customs atau
kebiasaan terdiri dari perilaku rutin sehari-hari yang merupakan cara berilaku
yang dapat diterima. Contohnya : memberikan bubuk sirup kedalam gelas berisi
air putih.
Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu penjual
atau produsen dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap produk mereka.
Mulai dari bagaimana tanggapan konsumen, reaksi konsumen, ataupun kritik dari
konsumennya. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya
terhadap perilaku sering diterima begitu saja, atau dalam kata lainnya
pengaruh ini sangat tidak disadari oleh masyarakat, barulah ketika kita
berhadapan dengan masyarakat yang memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang
berbeda dengan kita, kita baru menyadari bagaimana budaya telah membentuk
perilaku kita. Yang kemudian akan muncul apresiasi terhadap budaya kita sendiri
bila kita berhadapan dengan budaya yang berbeda. Misalnya, di budaya yang bisa
melakukan pernikahan sesame jenis tentu akan merasa bahwa itu budaya yang tidak
masuk akal dan merupakan hal yang tidak baik dibandingkan dengan budaya yang
memang melarang keras hubungan sesama jenis.
Konsumen melihat diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan mereka,
karena setiap individu mempersepsikan dunia dengan pendapat dan cara pandang
masing- masing.Singkatnya, budaya dapat memuaskan kebutuhan, budaya bisa
dipelajari, dan yang paling penting adalah budaya berkembang, karena semakin
berkembangnya budaya atau yang biasa kita dengar dengan istilah Up To Date maka
akan semakin berkembang pula daya beli seseorang.
·
Struktur Konsumen
Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen -
Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli
1. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak
sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen
yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang,
dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual
banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk
tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh
produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan
sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang
termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di
Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari
satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan
listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup
orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh
sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
·
Dampak nilai-nilai inti Terhadap Pemasar
Kebutuhan
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan,
dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang
kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll),
tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan.
Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan
mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Bentuk
kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual
dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan
memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan
yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin
luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga
dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi
kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak
meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi
keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan
lingkungan tumbuhnya.
Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta
keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan
produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah
istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung
oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.
·
Perubahan Nilai
Budaya
juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya
perluasan perubahan budaya yaitu :
1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak
hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses
pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar
dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh
jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.
2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak
memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari
perilaku manusia tersebut.
3. Kerumitan dari masyarakat modern yang
merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci
atas perilaku yang tepat.
DAFTAR PUSAKA